Empat Pilar Kebangsaan
Sepanjang
orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum
lima sila (Pancasila)?Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa
pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir
dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung sultan Pontianak ; Sultan
Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam
tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab --walau pernah diurus ibu asuh
berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian
melahirkan dua anak --keduanya sekarang di Negeri Belanda. Segenap rakyat
Indonesia ber-Tuhan secara berkebudayaan, berbudi pekerti luhur, serta saling
menghormati antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama yang lain. Di dalam
Indonesia merdeka akan dihargai dan dijunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Kita
adalah bangsa yang memiliki kehendak bersatu, memiliki persatuan perangkai
karena persatuan nasib, bangsa yang terikat pada tanah airnya. Kita sebagai bangsa
akan tetap terjaga dari kemungkinan mempunyai sifat Chauvinist (mengagungkan rasa kedaerahaan/kesukuan). Bahwa
kita akan terus memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah untuk
mencapai mufakat dalam badan perwakilan rakyat. Kita akan tetap memelihara dan
mengembangkan kehidupan demokrasi. Kita juga akan memelihara dan mengembangkan
kearifan dan kebijaksanaan dalam bermusyawarah. Bahwa tidak akan ada kemiskinan
dalam Indonesia merdeka. Kita bukan hanya memiliki keadilan politik dan
keadilan ekonomi, tetapi sekaligus kita harus memiliki kehidupan yang
adil-makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Memelihara Kerukunan Hidup Masyarakat, Menjaga Kebinekaan/pluralisme di masyarakat, Menjamin rasa aman masyarakat, Meredam potensi-potensi konflik di masyarakat, Mengatasi konflik yang terjadi (Politik, Warga, SARA), Menindak para pelaku kekerasan/konflik sosial.
Wawasan Kebangsaan mempunyai visi dan misi adalah Mewujudkan
NKRI yang utuh, kuat, bersatu dan berdaulat yang didukung oleh rakyatnya yang
berjiwa patriot, cinta tanah air serta memiliki kesadaran untuk membela negara
dan bangsanya. Menjadikan sosialisasi wawasan kebangsaan sebagai gerakan
nasional yang melibatan semua elemen bangsa dan merupakan koordinasi terpadu
antar instansi. Diteksi dini terhadap ancaman Stabilitas Nasional di Daerah.
yang dikoordinasikan Komunitas Intelijen Daerah.
(Sumber
: Darwis M Adji, Panitia Pelaksana, Kegiatan Bimbingan Teknis Pendaftaran
Ormas/LSM Sesuai Permendagri Nomor 33 Tahun 2012, Kesbangpol DKI Jakarta,
Angkatan I Tahun 2013, Hotel Acacia Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar