Rabu, 10 April 2013

DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Empat Pilar Kebangsaan

Sepanjang orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila)?Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung sultan Pontianak ; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab --walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak --keduanya sekarang di Negeri Belanda. Segenap rakyat Indonesia ber-Tuhan secara berkebudayaan, berbudi pekerti luhur, serta saling menghormati antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama yang lain. Di dalam Indonesia merdeka akan dihargai dan dijunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Kita adalah bangsa yang memiliki kehendak bersatu, memiliki persatuan perangkai karena persatuan nasib, bangsa yang terikat pada tanah airnya. Kita sebagai bangsa akan tetap terjaga dari kemungkinan mempunyai sifat  Chauvinist  (mengagungkan rasa kedaerahaan/kesukuan). Bahwa kita akan terus memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam badan perwakilan rakyat. Kita akan tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Kita juga akan memelihara dan mengembangkan kearifan dan kebijaksanaan dalam bermusyawarah. Bahwa tidak akan ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Kita bukan hanya memiliki keadilan politik dan keadilan ekonomi, tetapi sekaligus kita harus memiliki kehidupan yang adil-makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Memelihara Kerukunan Hidup Masyarakat, Menjaga Kebinekaan/pluralisme di masyarakat, Menjamin rasa aman masyarakat, Meredam potensi-potensi konflik di masyarakat, Mengatasi konflik yang terjadi (Politik, Warga, SARA), Menindak para pelaku kekerasan/konflik sosial.  Wawasan Kebangsaan mempunyai visi dan misi adalah Mewujudkan NKRI yang utuh, kuat, bersatu dan berdaulat yang didukung oleh rakyatnya yang berjiwa patriot, cinta tanah air serta memiliki kesadaran untuk membela negara dan bangsanya. Menjadikan sosialisasi wawasan kebangsaan sebagai gerakan nasional yang melibatan semua elemen bangsa dan merupakan koordinasi terpadu antar instansi. Diteksi dini terhadap ancaman Stabilitas Nasional di Daerah. yang dikoordinasikan Komunitas Intelijen Daerah. 
(Sumber : Darwis M Adji, Panitia Pelaksana, Kegiatan Bimbingan Teknis Pendaftaran Ormas/LSM Sesuai Permendagri Nomor 33 Tahun 2012, Kesbangpol DKI Jakarta, Angkatan I Tahun 2013, Hotel Acacia Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar